PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Setiap tanaman adalah
tumbuhan, tetapi tidak semua tumbuhan adalah tanaman. segala makhluk hidup
pasti akan mengalami pertumbuhan dengan cara yang berbeda-beda, tetapi tidak
semua makhluk hidup yang mengalami perkembangan. kenapa demikian, contohnya
saja pada tanaman yang cacat, tanaman itu pasti mengalami suatu pertumbuhan
tetapi tidak berkembang karena disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
pertumbuhan
adalah proses dari yang tidak ada menjadi ada, atau suatu proses kenaikan massa
yang irreversible (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan
perubahan bentuk yang terjadi selama terjadiya proses itu. selama pertumbuhan
terjadi penambahan jumlah dan ukuran sel. perkembangan adalah proses dari kecil
menjadi besar, atau suatu proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat
yang lebih sempurna. bersifat reversible (dapat kembali ke asal). Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan
adalah suatu
proses pertumbuhan ukuran dan
volume serta jumlah sel secara irreversibel, yaitu tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan, dan proses ini bersifat
kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan
dalam suatu bilangan seperti pada contoh di depan.
B.
PENGARUH
FAKTOR LUAR (EKSTERNAL) TERHADAP
PERTUMBUHAN TUMBUHAN
Pernahkah Anda
berpikir, mengapa petani-petani melakukan pengolahan tanah, merawat tanaman dengan pemupukan, pengairan,
mencabuti tanaman
gulma dan penyemprotan
hama/penyakit? Kegiatan tersebut dilakukan agar tanaman itu
dapat tumbuh dengan subur, sehingga dapat memberikan hasil
yang optimal. Perlu Anda ketahui bahwa suatu tanaman dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor luar
(eksternal). Faktor-faktor
eksternal atau lingkungan yang berpengaruh sebagai berikut.
1. Cahaya/Sinar Matahari
cahaya
atau sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya, sebab sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daun daun tumbuhan hijau. Dari
proses
fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman. Tetapi pada
kenyataannya, mengapa pertumbuhan tanaman
yang cukup sinar matahari lebih lambat jika dibandingkan
dengan tanaman yang kekurangan sinar
matahari?
Kecambah yang tumbuh dari biji dan
diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari (gelap)
ternyata akan tumbuh lebih cepat, memiliki daun kecil dan tipis
berwarna kekuning-kuningan, batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari
biji dan diletakkan di tempat ada sinar
matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di
antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan akarnya banyak. Hal ini terjadi karena
pada daun yang tidak mendapat sinar matahari
akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya
lebih sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih lebar dan
tipis. Adapun pada
daun yang mendapat sinar matahari
akan mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak,
akibatnya akan cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis,
sehingga daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal
sehingga terbentuk
daun yang lebih tebal dan sempit,
berwarna hijau.
Perlu Anda ketahui setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang
disebut fotoperiodisme. Di daerah yang beriklim
sedang akan mengalami empat musim sehingga
tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan
respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi: tumbuhan
berhari pendek,
tumbuhan berhari netral, dan
tumbuhan berhari panjang.
a. Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang
dapat berbunga
ketika periode gelap lebih panjang
dari pada pencahayaan. Misalnya bunga dahlia,
aster, strawberi, krisan.
b. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga
yang tidak
dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya
hari penyinaran. Misalnya bunga matahari, mawar, dan
kipas.
c. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang
berbunga ketika
periode pencahayaan lebih
lama/panjang daripada periode gelap. Misalnya bayam,
selada, kentang, dan gandum.
2.
Suhu
(Temperatur)
Setiap
proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan optimal,
maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut
temperatur optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperatur optimum tumbuhan berkisar antara 22o - 37o C, di
daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya
akan lebih rendah dari pada daerah tropis
dansebaliknya di daerah panas seperti hutan pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis. Contohnya
pertumbuhan jagung berkisar antara 30oC–35oC. Jika tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan dan
perkembangan pada
temperatur rendah disebut
temperatur minimum, sebaliknya jika tumbuhan masih mampu
tumbuh dan berkembang pada temperatur tertinggi
disebut
temperatur maksimum. Apabila
tumbuhan berada lebih rendah dari temperatur minimum atau
lebih tinggi dari temperatur maksimum, maka tumbuhan tersebut akan mati.
3.
Kelembapan Udara
Kelembapan
udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut. Umumnya
tanah dan udara sekitar yang kurang
lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti itu tanaman menyerap banyak air dan
penguapan (transpirasi) air semakin menurun,
sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan
sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya
secara optimal
justru berada pada kondisi tidak
lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas
dan bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air.
4.
Air dan Unsur
Hara Tanah
Air
mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa
memerlukan air. Apa fungsi air bagi tumbuhan?
Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. fotosintesis
b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada
di dalam tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.
Jika
tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau
hambatan.
Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam
jumlah banyak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor,
kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng,
tembaga, dan nikel. Jika di dalam tanah
terdapat sedikit unsur hara seperti kekurangan nitrogen, maka
pertumbuhan akar akan lebih cepat atau lebih besar, sedangkan pertumbuhan tajuknya menjadi terhambat atau kecil.
Sebaliknya jika
di dalam tanah kaya nitrogen maka
pertumbuhan tajuk akan lebih cepat daripada
pertumbuhan akarnya. Dengan demikian terdapat hubungan erat antara pertumbuhan akar dan tajuk tanaman. Akar
berfungsi untuk menyerap air tanah dan tajuk
berfungsi untuk melakukan sintesis senyawa organik (makanan).
5.
Derajat
Keasaman/pH
Derajat
keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang
bersifat
asam terhadap tanah padsolik merah
kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
C.
PENGARUH FAKTOR DALAM (INTERNAL) TERHADAP PERTUMBUHAN TUMBUHAN
Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan, terdiri atas faktor intrasel dan faktor intersel.
1.
Faktor Intrasel
Sifat dari induk
tumbuhan, baik bentuk dan ukuran tubuhnya akan menurun pada
anaknya, sifat menurun tersebut disebut hereditas. Sifat menurun merupakan gen yang terdapat pada setiap
kromosom di dalam
inti sel jaringan penyusun organ
tubuh tumbuhan.
2.
Faktor Intersel
Faktor intersel yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon.
Istilah hormon pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli botani dari Belanda bernama Friedrich Agust
Ferdinand Went
(1863– 1935). Went berpendapat bahwa hormon tumbuh merupakan zat
yang penting
dalam pertumbuhan tanaman. Hormon
tumbuh tersebut juga disebut zat tumbuh yang
komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya,
antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam
absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin. Mengapa berbagai
jenis hormon tumbuh sangat penting di dalam proses pertumbuhan tanaman? Untuk mengetahui pentingnya
berbagai jenis hormon tumbuh pada tanaman,
pelajari satu per satu pada uraian berikut.
a. Auksin
Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh Went yang
terdapat pada
ujung koleoptil kecambah gandum
(Avena sativa). Pada penelitian Went lebih lanjut, ternyata
diketahui hormon auksin juga ditemukan pada ujung koleoptil
kecambah tanaman yang lain. Hormon auksin merupakan
senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari
sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun
muda, bunga, buah, dan kambium. Jika hormon
auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan
berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel jaringan batangnya. Pada bagian manakah hormon auksin diproduksi? Hormon
auksin
diproduksi di bagian koleoptil
ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut
menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas
batang, auksin akan berkumpul di bawah
permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan di bawah permukaan batang tersebut akan tumbuh lebih
cepat dari sel-sel
jaringan di atas permukaan batang.
Mengapa demikian? Karena sifat hormon auksin sangat
peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru akan menghambat
terjadinya pembelahan selsel pada daerah pemanjangan
batang, sehingga pertumbuhan sel-sel batang yang terkena
sinar matahari akan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena
sinar matahari.
Hormon auksin selain berfungsi merangsang perpanjangan sel-sel batang dan menghambat perpanjangan sel-selakar, juga berfungsi
merangsangpertumbuhan akar samping (lateral) dan
akar serabut
yang berfungsi sebagai
penyerapanair dan mineral, mempercepat aktivitas
pembelahan
sel-sel titik tumbuh kambium akar dan batang, menyebab- kan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan
berkas angkut xilem, dan merangsang terjadinya
pembentukan bunga dan buah. Agar lebih jelas lihat
b. Giberelin
Hormon giberelin secara alami terdapat pada bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan biji saat berkecambah. Giberelin pertama kali ditemukan pada tumbuhan sejenis jamur Giberella fujikuroi (Fusarium moniliformae) oleh F.Kurusawa, seorang berkebangsaan Jepang. Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit berbeda dengan auksin. Fungsi giberelin adalah membantu pembentukan tunas/ embrio, menghambat perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini terjadi apabilagiberelin
diberikan pada bunga maka buah yang terbentuk menjadi
buah tanpa biji dansangat nyata mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel. Hal itu dapat dibuktikan pada tumbuhan kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh normal, jika pada tumbuhan normal diberi giberelin akan
tumbuh lebih cepat.
c.
Sitokinin
Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin
(merupakan sitokinin alami yang terdapat pada biji
jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin buatan. Fungsi sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan
sel, memperkecil
dominasi apikal, mengatur
pembentukan bunga dan buah, membantu pembentukan
akar, tunas, menunda pengguguran daun, dan menghambatproses penuaan. Efek dari
sitokinin berlawanan dengan auksin pada tumbuhan. Contoh
jika sitokinin banyak diberikan pada tumbuhan maka akan banyak tumbuh tunas, tetapi jika sedikit diberikan
pada tumbuhan
maka akan terbentuk banyak akar.
Hal ini
terjadi karena sitokinin dapat menghentikan dominasi pertumbuhan kuncup atas
(apikal) dan merangsang pertumbuhan kuncup
samping (lateral).
d.
Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat
pertumbuhan
tanaman (inhibitor) yaitu bekerja
berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan
jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada
saat tumbuhan
berada pada kondisi yang kurang
baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan
musim gugur.
Mengapa asam absisat justru
berperan pada saat tanaman berada dalam kondisi yang
kurang baik? Pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang kurang baik, misalnya ketika kekurangan air di musim
kering, maka tumbuhan tersebut mengalami
dormansi yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan
demikian asam absisat terkumpul/terakumulasi
pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, hal ini menyebabkan stomata menutup, sehingga
penguapan air berkurang dan keseimbangan air di
dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan
tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya. Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan
pertumbuhan
dan pemanjangan sel pada daerah
titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong
dormansi biji agar tidak berkecambah.
e.
Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh
buah yang sudah tua sehingga buah menjadi
matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan dalam
tempat tertutup dan dibiarkan beberapa hari, akhirnyamenjadi matang dan
berwarna kuning sampai merah. Dalam hal ini terjadiperubahan warna dari hijau
menjadi kuning sampai merah pada buah karena keluarnya gas
etilen dari buah tersebut. Salah satu cara
mencegah terjadinya pembusukan atau kerusakan pada saat pemeraman buah adalah pada saat buah tua
dipetik/dipanen masih berwarna hijau,
kemudian dikemas atau disimpan pada tempat yang berventilasi
untuk mencegah buah tidak cepat masak/matang, sehingga sesampainya di tempat tujuan buah tersebut baru
matang dan tidak rusak atau busuk. Fungsi etilen adalah menyebabkan buah menjadi masak,
menyebabkan
pertumbuhan batang menjadi kokoh
dan tebal, dapat memacu pembungaan, yang bekerja
bersamaan dengan auksin dan bersama giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada
tumbuhan berumah
satu.
f.
Asam Traumalin
Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium
karena hormonini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan. Jika
terluka,
tumbuhan akan merangsang sel-sel di
daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga
mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Perlu Anda
ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12,
vitamin B1,
Vitamin B6, vitamin C (asam
askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses
pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
g.
Kalin
Tahukah Anda kalin merupakan hormon yang berfungsi
untuk memacu
pertumbuhan organ tumbuhan, di
antaranya:
1)
rhizokalin,
dapat memacu pertumbuhan akar;
2)
kaulokalin,
dapat memacu pertumbuhan batang;
3)
fitokalin, dapat
memacu pertumbuhan daun;
4)
anthokalin,
dapat memacu pertumbuhan bunga.
D.
TERJADINYA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Anda
sudah mengetahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik faktor
luar (eksternal) ataudalam (internal). Pada proses pertumbuhan dan
perkembangannya, tumbuhan mengalami periode
lamban yaitu dengan ciri adanya sedikit pertumbuhan atau tidak ada pertumbuhan yang sebenarnya. Periode
ini terjadi
pada saat tumbuhan sedang
mempersiapkan diri untuk tumbuh, misalnya sebutir biji
yang sedang menyerap air untuk persiapan perkecambahan. Periode lamban ini akan diikuti dengan periode
eksponen (logaritma). Pada periode ini
dimulailah suatu pertumbuhan yang pada awalnya lambat tetapi kemudian semakin cepat. Fase ini tidak akan
terjadi terus menerus. Dalam beberapa waktu
pertumbuhannya akan menurun dan segera memasuki periode
perlambatan. Pertumbuhannya akan berlangsung lebih lambat dan akhirnya akan berhenti sama sekali, misalnya
terjadi pada pohon yang tumbuh terus menerus
sampai suatu ketika terkena suatu penyakit dan akhirnya akan
mati. Pertumbuhan
pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder.
1.
Pertumbuhan
Primer
Apa yang dimaksud
dengan pertumbuhan primer? Terbentuknya bunga, dimulai dari
alat kelamin betina atau putik yang mengandung sel telur (ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau
benang sari yang
mengandung sel sperma dan akhirnya
membentuk lembaga atau zigot. Sel induk lembaga
atau zigot ini mengalami proses perkembangan yang ditandai dengan adanya periode perlambatan pertumbuhan atau
tidak ada sama sekali pertumbuhan, sehingga
bentuk zigot tidak mengalami perubahan atau tidak mengalami
pertambahan ukuran panjang. Proses perkembangan
zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis
menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel besar dan tiga sel kecil yang melebur/melarut ke dalam sel besar.
Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau
mengumpulkan energi dari zat-zat makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya secara mitosis. Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya
proses pertumbuhan
embrionik yang ditandai dengan
adanya periode percepatan pertumbuhan akibat
terjadinya pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua sel, empat sel, delapan
sel, enam belas sel, dan seterusnya, sehingga
terjadi penambahan/pemanjangan ukuran selnya. Selanjutnya membentuk kumpulan/kelompok yang tumbuh menjadi
embrio
atau jaringan meristem atau
jaringan embrional, kemudian jaringan meristem ini tumbuh dan
berkembang menjadi embrio yang tersimpan dan terlindungi di dalam biji, kemudian tumbuh menjadi kecambah
hingga mencapai dewasa. Pertumbuhan pada embrio
atau jaringan meristem dari hasil pembelahan sel-sel jaringan
meristem primer ini disebut dengan pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer ini terjadi pada embrio, ujung akar, dan
ujung batang,
mari kita pelajari bersama satu per
satu agar lebih jelas!
a.
Pertumbuhan pada
Embrio
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada
tumbuhan sering
disebut sebagai perkecambahan.
Perkecambahan merupakan permulaan atau awal
pertumbuhan embrio di dalam biji. Biji yang berkecambah
dapat membentuk planula karena di dalamnya mengandung
embrio. Embrio atau lembaga mempunyai tiga
bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga),
dan kaulikalus (batang lembaga). Di dalam biji
ada beberapa bagian-bagian, yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula dan kotiledon.
![]() |
gambar struktur biji monokotil |
![]() |
gambar struktur biji dikotil |
1)
Perkecambahan
Hipogeal
terjadinya pertumbuhan memanjang dari
epikotil
sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada di dalam tanah.
Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang kapri.
![]() |
gambar perkecambahan hipogeal |
2)
Perkecambahan
Epigeal
yang mengakibatkan kotiledon dan
plumula
sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh perkecambahan ini terjadi pada kacang tanah, kacang hijau.
![]() |
gambar perkecambahan epigeal |
b.
Pertumbuhan pada
Ujung Akar
Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman
muda dan
pertumbuhan selanjutnya akan
ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat
pada titik tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat
memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya
tanaman.
Bagian yang paling cepat tumbuh terletak pada daerah bagian belakang ujung akar, karena pada bagian ujung akar tersebut terdapat tiga macam daerah titik tumbuh yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Semakin jauh dari ujung akar maka pertumbuhannya akan semakin lambat, daerah pembelahan sel, daerah ini terdapat di bagian ujung. Selsel pada daerah ini aktif membelah dan sifatnya tetap meristematik. Di belakang daerah pembelahan merupakan daerah yang tiap selnya memiliki aktivitas untuk membesar dan memanjang, daerah ini dinamakan daerah pemanjangan sel. Setelah sel-selnya membelah dan memanjang maka sel-selnya akan terdiferensiasi menjadi sel-selyang memiliki
struktur dan fungsiyang khusus. Daerah ini disebut sebagai daerah diferensiasi. Kemudian sel-sel di belakang titik tumbuh akan membentang dan
terdiferensiasi
menjadi jaringan-jaringan akar,
yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
![]() |
gambar pertumbuhan pada ujung akar |
c. Pertumbuhan pada Ujung Batang
Sama seperti halnya akar, pada ujung batang juga
terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh pada
batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan yang terjadi pada akar,
yaitu terdapat daerah pembelahan (meristematik), daerah
pemanjangan, dan
daerah diferensiasi. Pada daerah pemanjangan, sel-selnya akan tumbuh membesar dan
memanjang
serta jaringan pembuluh sudahmulai
tampak. Pada daerah diferensiasi akan
membentuk
beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinderpusat. Setelah pertumbuhan tanamanmuda hingga
mencapaitanaman dewasa, proses pertumbuhan tanaman
tersebut
melambat atau disebut periode perlambatan yang ditandai dengan pertumbuhannya menjadi lambat atau bahkan sama sekali tidak terjadi
pertumbuhan.
Pada periode tersebut, sebenarnya
tumbuhan itu sedang memasuki masa perkembangan
menuju tanaman dewasa yang ditandai dengan tidak adanya penambahan panjang atau ukurannya, tetapi sedang
berkembang menuju
pada kedewasaannya. Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan sudah dewasa
yaitu ditandai dengan terbentuknya bunga.
Pada bunga inilah terdapat alat kelamin betina berupa putik maupun alat kelamin jantan berupa benang sari
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
suatu tumbuhan. Setelah terjadi persarian(penyerbukan), putik oleh benang sari
akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah yang
nantinya akan tumbuh menjadi tanaman baru
2.
Pertumbuhan
Sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer,
tumbuhan akan mengalami pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae.
Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga terdapat jaringan meristem sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi pada jaringan meristem sekunder berupa kambium gabus atau gabus. Fungsi kambium gabus adalah sebagai perlindungan pada pertumbuhan sekunder yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi bertambah besar
ukurannya. Contoh
tumbuhan yang melakukan pertumbuhan sekunder adalah pohon jati yang banyak terdapat di daerah Blora, Cepu, Jawa Tengah, seperti Pada awal pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis) yang disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat tumbuh dengan arah yang berlawanan, yaitu yang tumbuh ke arah luar akan menjadi xilem dan yang tumbuh kearah dalam akan membentuk floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel jaringan
parenkim yang berada di antara kambium
intravaskuler akan
tumbuh dan berubah menjadi kambium baru yang disebut kambium intervaskuler. Di
dalam perkembangannya, kambium intervaskuler
akan tersambung dengan kambium intravaskuleryang membentuk suatu lingkaran
konsentris, bentuk lingkaran konsentris pada tumbuhan
dikotil sering disebut dengan lingkaran tahun. Contoh batang tumbuhan dikotil yang mempunyai lingkaran tahun
adalah pohon jati.
Bagaimanakah proses terjadinya
lingkaran tahun pada tumbuhan dikotil seperti pohon
jati? Lingkaran tahun pada pohon jati terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan sekunder (kambium gabus) yang
berlangsung/berjalan tidak sepanjang tahun.
Pertumbuhan sekunder berlangsung hanya pada musim penghujan
karena pada musim penghujan kebutuhan air dan unsur hara cukup banyak tersedia untuk pertumbuhan tanaman
tersebut, dengan
proses pertumbuhan seperti ini akan
terbentuk suatu lingkaran yang disebut lingkaran tahun. Pada umumnya tumbuhan dikotil
seperti pohon jati memiliki kulit batang pecah-pecah atau
rusak. Mengapa kulit batang tumbuhan dikotil seperti pohon jati tampak pecah-pecah atau rusak? Kulit batang
jati mengalami pecahpecah, karena adanya aktivitas
kambium yang membentuk jaringan xilem dan floem lebih
cepat dari pertumbuhan kulit, sehingga akan mengakibatkan jaringan kulit paling luar seperti epidermis dan
korteks menjadi rusak atau pecah-pecah. Untuk
mencegah terjadinya kerusakan kulit terluarnya lebih lanjut, maka jaringan yang berada di sebelah dalam
kulit membentuk jaringan pelindung dari
kerusakan berupa kambium gabus atau felogen. Felogen membentuk jaringan yang tumbuh ke arah dalam disebut
feloderm yang selselnya hidup sedangkan
jaringan yang tumbuh ke arah luar disebut felem yang sel-selnya
mati. Sebenarnya apakah fungsi dari felogen itu? Felogen berfungsi sebagai pelindung dari kerusakan
sel-sel jaringan bagian dalam yang berada di
bawah kulit. Kerusakan dapat terjadi karena banyaknya
ruang terbuka yang menyebabkan air dan oksigen keluar masuk secara bebas. Lapisan felogen
tidak semuanya
tertutup rapat, tetapi ada beberapa tempat sel kambium gabus di epidermis kulit yang membentuk suatu lubang/ celah menyerupai lensa yang disebut dengan lentisel.
Disusun Oleh:
1. Ridho Wibisono (MAN 1 Putussibau, Kapuas Hulu)
2. Marwan Amri(MAN 1 Putussibau, Kapuas Hulu)
3. Ivan Madrid Asmaji(MAN 1 Putussibau, Kapuas Hulu)
Guru Pembimbing:
1. R.A Sumarni S.Hut M.M.Pd
Sumber
BUKUPAKET.COMSumber buku (bse.kemdikbud.go.id)