A.
HASIL
PENGAMATAN
Ø Tabel Pengamatan Pada hati ayam
Perlakuan
|
Gelembung
|
Dimasukkan Bara Api
|
Ekstrak
+ H2O2
|
+++
|
Menyala
|
Ekstrak
HCl + H2O2
|
-
|
Tidak Menyala
|
Ekstrak
+ NaOH
|
++
|
Tidak
Menyala
|
Ekstrak
+ H2O2 (mendidih)
|
-
|
Tidak Menyala
|
Ekstrak
+ Es + H2O2
|
+
|
Menyala
|
Keterangan:
+ + + = banyak gelembung
+ + = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
– = tidak ada gelembung
Ø Pembahasan Pada Hati Ayam
1.
Ekstrak ditambah H2O2
(hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati
ayam mengubah H2O2 menjadi H2O
(air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga
diuraikan menjadi oksigen (O2).
2.
Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2
ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya
juga tidak terjadi nyala api. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.
3.
Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2
ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4.
Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan
kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api
dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul
nyala api. Hal ini disebabkan karena
protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga
tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O
dan O2.
5.
Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang dimasukkan
kedalam es kemudian ditambah H2O2,
ternyata menimbulkan gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke
dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api sedikit. Hal ini disebabkan karena
pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif
sementara). Sumber
: https://edoagasiswanto1.wordpress.com/2013/09/16/laporan-praktikum-biologi-enzim-katalase/
Ø Pertanyaan :
1.
Bagaimana sifat H2O2?
Jawab :
Hidrogen peroksida
jelas, tidak berwarna, air seperti dalam penampilan, dan memiliki bau menyengat
khas. Mudah terbakar, itu larut dengan air dalam semua proporsi dan dijual
sebagai solusi air. Jumlah hidrogen peroksida dalam larutan komersial
dinyatakan sebagai persentase dari berat larutan itu. Dengan demikian, solusi
35% mengandung 35% hidrogen peroksida dan 65% air berat. Sebagian besar
aplikasi kota dan industri panggilan untuk 35% atau 50% konsentrasi. Sumber http://kliksma.com/2015/03/pengertian-dan-sifat-hidrogen-peroksida.html http://anekailmu.blogspot.co.id/2007/04/mengenal-hidrogen-peroksida-h2o2.html
2.
Mengapa pada percobaan tersebut
menggunakan hati ?
Jawab :
Pada praktikum kali ini
kita menggunakan hati ayam sebagai bahan percobaan, karena hati ayam banyak
mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan yang terdapat pada tabung
reaksi adalah gelembung yang mengandung gas oksigen. Dan apabila kita
menempatkan bara di dalam tabung reaksi, maka bara tersebut akan menyala, ini
membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan oksigen (O2). Tetapi tidak semua
tabung reaksi menghasilkan gelembung dan menyala apabila ditempatkan bara di
atasnya. Ada juga bara yang mati setelah di tempatkan di atas tabung reaksi. Sumber http://ifronia.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-enzim-katalase.html
3.
Apa yang kalian ketahui tentang KATALASE
? dimanakan dibuat didalam sel? tuliskan reaksi penguraiaanya !
Jawab :
Katalase adalah enzim
yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.
Aktifitas enzim ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom.
Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500
lebih asam amino. Catalase juga memiliki empat grup heme yang dibentuk dari
cincin protoporphyrin yang mengandung atom besi tunggal. Berat molekulnya:
118.054,25 gram/mol. Struktur sekunder : 31% helical (22 helik; 161 residu) 16%
beta sheet (19 strands; 82 residu). Ensim Katalase termasuk enzim
hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang
berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang
selanjutnya akan merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit
kanker serta arterosklerosis. Memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen
peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan oleh
aktivitas enzim oksidase, H2O2 berpotensi menimbulkan
radikal karena membentuk OH-.
Katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem. Aktivitas katalse :
1. aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat. Aktivitas katalase, enzim ini mampu
menggunakan satu molekul H2O2 sebagai subtrat atau donor elektron dan molekul
H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor elektron.
Katalase 2 H2O2
à2
H2O + O2
Katalase ditemukan di
darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Didalam organel sel
yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase.
Fungsi enzim Katalase Hidrogen peroksida
(H2O2) merupakan hasil dari
respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2
berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk
mengkatalis H2O2. Katalase berperan
sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida
menjadi oksigen dan air. Enzi mini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen
peroksida menjadi oksigen. Kemudian secara simultan juga dapat mereduksi
molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air. Reaksi dapat berjalan bila
terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (H2) seperti methanol,
etanol dan format. Peran katalase dalam mengkatalis H2O2
relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang
mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh
karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah
terhadap serangan oksidaror hydrogen peroksida.
Penyakit yang berhubungan dengan enzim
katalase Gangguan yang ditimbulkan oleh kekurangan katalase dapat mengenai
semua organ, terutama organ yang mengandung banyak katalase, antara lain:
- Penyakit fibrosis ginjal progresis
- Akatalasia merupakan suatu variasi genetik
dimana terdapat kekurangan enzim katalase dalam sel-sel darah merah. Kelainan
ini bersifat otosom (tidak tergantung jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen
resesif. Proporsi fenotipe ini dalam populasi kurang lebih 1%. Orang yang
menderita akatalasia, kalau terkena hidrogen-peroksida (suatu antiseptika) akan
mengalami hemolisis. Penyakit ini merupakan jenis kelainan metabilk. Meskipun
kekurangan aktifitas enzim katalase pada jaringan tubuh namun hanya sebagian
dari penderitanya yang menunjukkan gejala yang berulang pada gusi dan yang
berhubungan dengan struktur mulut yang mudah luka. Luka biasanya terjadi
setelah masa pubertas. Gangguan semacam ini dilaporkan paling banyak terjadi
pada masyarakat di Jepang dan Korea, dimana frekwensinya di Jepang sekitar 2
dari 100.000 penduduk.
Merupakan suatu variasi genetik, dimana
terdapat kekurangan enzim katalase dalam sel-sel darah. Kelainan ini bersifat
otosom (tidak tergantung jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen resesif.
Proporsi tipe ini dalam populasi kurang lebih 1%. Orang yang menderita
akatalasia, jika terkena hidrogen peroksida (misal melalui antiseptik) akan
mengalami hemolisis pada sel-sel darah merah.
- Vitiligo Menurut National Institute of
Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS) vitiligo merupakan
penyakit kulit yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas di
beberapa bagian tubuh. Hipotesis neurohormonal muncul karena keterlibatan
norepinefrin (NE) dan monoamine oksidase (MAO) dalam patogenesis vitiligo.
Peningkatan kadar NE yang disekresikan keratinosit memicu terbentuknya enzim
MAO. Peningkatan aktivitas MAO akan memicu pembentukan hidrogen peroksida yang
berlebihan. Jumlah H2O2 yang berlebihan ini
tidak diimbangi oleh katalase yang bertindak menentralkan hidrogen peroksida
pada kelainan vitiligo.
- Rambut beruban Penyebab rambut beruban
adalah tubuh terlalu banyak menghasilkan hidrogen peroksida. Senyawa ini
menghalangi produksi melamin, yaitu pigmen yang memberikan warna bagi kulit dan
rambut. Banyaknya senyawa hidrogen peroksida yang dihasilkan tidak seimbang
dengan produksi katalase dalam tubuh. Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_katalase http://kamuskesehatan.com/arti/katalase/
4.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim katalase ?
Jawab :
1)
Tingkat pH = enzim katalase bekerja
lebih efisien di pH netral (pH = 7)
2)
Suhu = enzim katalase bekerja lebih
efisien di suhu ruangan (saya tidak tahu suhu pastinya, kurang lebih 25 derajat
C)
3)
konsentrasi substrat =
Dimana jika substrat sedikit, maka kerja
enzim tidak optimal karena hanya sedikit enzim yang sisi aktifnya ditempeli
substrat (tidak semua enzim bekerja karena tidak ada yang bisa dikerjakan)
Jika substrat banyak (setidaknya hingga
semua enzim bisa bekerja) maka kecepatan reaksi akan mencapai titik puncaknya
(karena mereka semua kerja..)
4)
konsentrasi enzym
Jika kerja enzim sudah maksimum dan anda
ingin menaikkan kecepatan reaksi lagi, tambahkan enzym (agar yang bisa bekerja
lebih banyak)
5)
Prodak
Selama enzym bekerja, prodak menimbun,
dan jika menimbun, enzym akan lebih susah menghasilkan prodak karena
konsentrasi prodak sudah di tingkat jenuh
6)
Adanya inhibitor
Yaitu penghambat kerja enzym, dengan
mengubah sisi aktif (non kompetitif) atau menutup sisi aktif enzym (kompetitif)
bahkan ada yang merusak permanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar