Senin, 23 Januari 2017


Perbandingan Hasil Praktikum Biologi 


1. Perbandingan Gambar Jaringan Hypophyse

gambar preparat jaringan hypophyse

gambar siswa

2. Perbandingan Gambar Jaringan Sayap Lalat

gambar preparat jaringan sayap lalat

gambar siswa

3. Perbandingan Gambar Jaringan Taenia. Sp


gambar preparat jaringan taenia. sp

gambar siswa



Kamis, 01 September 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ENZIM KATALASE


        A.    HASIL PENGAMATAN

   Ø  Tabel Pengamatan Pada hati ayam
Perlakuan
Gelembung
Dimasukkan Bara Api
Ekstrak + H2O2
+++
Menyala
Ekstrak HCl + H2O2
-
Tidak Menyala
Ekstrak + NaOH
++
Tidak Menyala
Ekstrak + H2O2 (mendidih)
-
Tidak Menyala
Ekstrak + Es + H2O2
+
Menyala
  Keterangan:
  + + +   = banyak gelembung
  + +       = gelembungnya sedang
  +          = sedikit gelembung 
  –           = tidak ada gelembung

Ø  Pembahasan Pada Hati Ayam
1.      Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).

2.      Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.

3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.

4.      Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api.  Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

5.      Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan juga menimbulkan nyala api sedikit. Hal ini disebabkan karena pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara). Sumber : https://edoagasiswanto1.wordpress.com/2013/09/16/laporan-praktikum-biologi-enzim-katalase/

Ø  Pertanyaan :
1.      Bagaimana sifat H2O2?
Jawab :
Hidrogen peroksida jelas, tidak berwarna, air seperti dalam penampilan, dan memiliki bau menyengat khas. Mudah terbakar, itu larut dengan air dalam semua proporsi dan dijual sebagai solusi air. Jumlah hidrogen peroksida dalam larutan komersial dinyatakan sebagai persentase dari berat larutan itu. Dengan demikian, solusi 35% mengandung 35% hidrogen peroksida dan 65% air berat. Sebagian besar aplikasi kota dan industri panggilan untuk 35% atau 50% konsentrasi. Sumber http://kliksma.com/2015/03/pengertian-dan-sifat-hidrogen-peroksida.html http://anekailmu.blogspot.co.id/2007/04/mengenal-hidrogen-peroksida-h2o2.html

2.      Mengapa pada percobaan tersebut menggunakan hati ?
Jawab :
Pada praktikum kali ini kita menggunakan hati ayam sebagai bahan percobaan, karena hati ayam banyak mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan yang terdapat pada tabung reaksi adalah gelembung yang mengandung gas oksigen. Dan apabila kita menempatkan bara di dalam tabung reaksi, maka bara tersebut akan menyala, ini membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan oksigen (O2). Tetapi tidak semua tabung reaksi menghasilkan gelembung dan menyala apabila ditempatkan bara di atasnya. Ada juga bara yang mati setelah di tempatkan di atas tabung reaksi. Sumber http://ifronia.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-enzim-katalase.html

3.      Apa yang kalian ketahui tentang KATALASE ? dimanakan dibuat didalam sel? tuliskan reaksi penguraiaanya !
Jawab :
Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Aktifitas enzim ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom. Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500 lebih asam amino. Catalase juga memiliki empat grup heme yang dibentuk dari cincin protoporphyrin yang mengandung atom besi tunggal. Berat molekulnya: 118.054,25 gram/mol. Struktur sekunder : 31% helical (22 helik; 161 residu) 16% beta sheet (19 strands; 82 residu). Ensim Katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase, H2O2 berpotensi menimbulkan radikal karena membentuk OH-. Katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem. Aktivitas katalse : 1. aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai subtrat atau donor elektron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor elektron.

Katalase 2 H2O2 à2 H2O + O2

Katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Didalam organel sel yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase.
Fungsi enzim Katalase Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzi mini mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air. Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (H2) seperti methanol, etanol dan format. Peran katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang mengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah terhadap serangan oksidaror hydrogen peroksida.
Penyakit yang berhubungan dengan enzim katalase Gangguan yang ditimbulkan oleh kekurangan katalase dapat mengenai semua organ, terutama organ yang mengandung banyak katalase, antara lain:
- Penyakit fibrosis ginjal progresis
- Akatalasia merupakan suatu variasi genetik dimana terdapat kekurangan enzim katalase dalam sel-sel darah merah. Kelainan ini bersifat otosom (tidak tergantung jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen resesif. Proporsi fenotipe ini dalam populasi kurang lebih 1%. Orang yang menderita akatalasia, kalau terkena hidrogen-peroksida (suatu antiseptika) akan mengalami hemolisis. Penyakit ini merupakan jenis kelainan metabilk. Meskipun kekurangan aktifitas enzim katalase pada jaringan tubuh namun hanya sebagian dari penderitanya yang menunjukkan gejala yang berulang pada gusi dan yang berhubungan dengan struktur mulut yang mudah luka. Luka biasanya terjadi setelah masa pubertas. Gangguan semacam ini dilaporkan paling banyak terjadi pada masyarakat di Jepang dan Korea, dimana frekwensinya di Jepang sekitar 2 dari 100.000 penduduk.
Merupakan suatu variasi genetik, dimana terdapat kekurangan enzim katalase dalam sel-sel darah. Kelainan ini bersifat otosom (tidak tergantung jenis kelamin) dan ditentukan oleh gen resesif. Proporsi tipe ini dalam populasi kurang lebih 1%. Orang yang menderita akatalasia, jika terkena hidrogen peroksida (misal melalui antiseptik) akan mengalami hemolisis pada sel-sel darah merah.
- Vitiligo Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS) vitiligo merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas di beberapa bagian tubuh. Hipotesis neurohormonal muncul karena keterlibatan norepinefrin (NE) dan monoamine oksidase (MAO) dalam patogenesis vitiligo. Peningkatan kadar NE yang disekresikan keratinosit memicu terbentuknya enzim MAO. Peningkatan aktivitas MAO akan memicu pembentukan hidrogen peroksida yang berlebihan. Jumlah H2O2 yang berlebihan ini tidak diimbangi oleh katalase yang bertindak menentralkan hidrogen peroksida pada kelainan vitiligo.
- Rambut beruban Penyebab rambut beruban adalah tubuh terlalu banyak menghasilkan hidrogen peroksida. Senyawa ini menghalangi produksi melamin, yaitu pigmen yang memberikan warna bagi kulit dan rambut. Banyaknya senyawa hidrogen peroksida yang dihasilkan tidak seimbang dengan produksi katalase dalam tubuh. Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_katalase http://kamuskesehatan.com/arti/katalase/

4.      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
Jawab :
1)      Tingkat pH = enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7)
2)      Suhu = enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan (saya tidak tahu suhu pastinya, kurang lebih 25 derajat C)
3)      konsentrasi substrat =
Dimana jika substrat sedikit, maka kerja enzim tidak optimal karena hanya sedikit enzim yang sisi aktifnya ditempeli substrat (tidak semua enzim bekerja karena tidak ada yang bisa dikerjakan)
Jika substrat banyak (setidaknya hingga semua enzim bisa bekerja) maka kecepatan reaksi akan mencapai titik puncaknya (karena mereka semua kerja..)
4)      konsentrasi enzym
Jika kerja enzim sudah maksimum dan anda ingin menaikkan kecepatan reaksi lagi, tambahkan enzym (agar yang bisa bekerja lebih banyak)
5)      Prodak
Selama enzym bekerja, prodak menimbun, dan jika menimbun, enzym akan lebih susah menghasilkan prodak karena konsentrasi prodak sudah di tingkat jenuh
6)      Adanya inhibitor
Yaitu penghambat kerja enzym, dengan mengubah sisi aktif (non kompetitif) atau menutup sisi aktif enzym (kompetitif) bahkan ada yang merusak permanen.

Rabu, 24 Agustus 2016

Praktikum 1.2  Membuat Rancangan Percobaan tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhan

I.                    KOMPETENSI DASAR
Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
II.                  PENGALAMAN BELAJAR
Mengumpulkan informasi dan membuat rancangan percobaan pengaruh faktor-faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan
III.                ALAT DAN BAHAN
1.       Artikel dalam internet atau jurnal ilmiah
2.       Alat tulis
IV.                LANGKAH KERJA
1.       Bekerjalah secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang
2.       Carilah artikel hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan di internet atau jurnal ilmiah (usahakan ada nama penelitinya)
3.       Dari hasil penelitian pada artikel tersebut, buatlah rancangan percobaannya
4.       Presentasikan rancangan percobaanmu didepan kelas
5.       Dari informasi yang kamu kumpulkan, catatlah faktor-faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ke dalam tabel
V.                  DATA HASIL PENGAMATAN
No
Faktor yang Berpengaruh Pada Tumbuhan
Pengaruhnya pada Pertumbuhan Tumbuhan
1
Makanan
Sebagai sumber energi untuk mensintesis kompenen sel pada tumbuhan
2
Air
Sebagai fotosintesis, mengaktifkan enzim ezimatik serta membantu perkecambahan
3
Suhu
Menjaga tanaman agar tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal
4
Kelembapan
Mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman
5
Cahaya
Merangsang pembungaan pada tumbuhan tertentu
6
Gen
Mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis proten yang dikendalikan
7
Hormon
Mempengaruhi pertumbuhan tunas, daun muda, ujung akar,  dan kambium

VI.                ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
1.       Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan yang berasal dari tumbuhan itu sendiri?
Jawab :
Gen dan Hormon.
2.       Apa yang dimaksud dengan fitohormon? jelaskan!
Jawab :
Fitohormon adalah zat tumbuh. Contoh zat tumbuh pada tumbuhan antara lain :
1.       Auksin, yang disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun muda, ujung akar, dan kambium
2.       Sitokinin, yang mempengaruhi sitokinesis, pertumbuhan akar, dan mendororng pembelahan sel
3.       Giberelin, yang mempengaruhi pemanjangan sel serta perkecambahan dan perkembangan pada akar, daun, bunga, dan buah
4.       Asam Traumalin, yang berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka (menutupi luka) dan mempengaruhi kemampuan tumbuhan untuk memperbaiki kerusakan
5.       Kalin, yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan organ. Misalnya, rizokalin, kaulokalin, filokalin, dan antokalin
6.       Asam Absisat, yang disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Fungsinya menutup stomata ketika kekurangan air
7.       Etilen, yang mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal
3.       Apa perbedaan antara hormon pada tumbuhan dan hormon pada hewan?
Jawab :
Hormon tumbuhan adalah zat organik sederhana. Sedangkan, hormon hewan adalah zat organik kompleks.
Tidak ada organ tertentu yang terlibat dalam sintesisi hormon tumbuhan, sedangkan hormonhewa selalu disintesis dalam kelenjar endokrin
4.       Apakah manfaat hormon bagi tumbuhan?
Jawab :
Mempengaruhi pertumbuhan tunas, daun muda, ujung akar,  dan kambium
5.       Apakah fungsi asam traumatin dan kalin?
Jawab :
1.       Asam Traumalin, yang berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka (menutupi luka) dan mempengaruhi kemampuan tumbuhan untuk memperbaiki kerusakan
2.       Kalin, yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan organ. Misalnya, rizokalin, kaulokalin, filokalin, dan antokalin
6.       Faktop apa sajakah dari lingkungan (dari luar tumbuhan) yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan?
Jawab :
Cahaya, air, kapas, suhu, kelembapan udara
7.       Bagaimana suhu udara dan kelembapan dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuan? Jelaskan!
Jawab :
Suhu udara dapat berpengaruh langsung terhadap aktifitas perakaran tanaman, apabila suhu naik akan berakibat berkurangnya kandungan air sehingga unsur hara sulit derap tanama. Sebaliknya, jika suhu rendah maka akan semakin bertambah kandungan air.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal itu mamacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman

VII.              KESIMPULAN
banyak factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, ada pengaruh dari luar tumbuhan seperti cahaya matahari, air, kelembapan,

VIII.            PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEJARI-HARI

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada didalam gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan misalnya nutrien dan air, cahaya, suhu, kelembapan, dan oksigen.potensi genetik hanya akan berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok.
Penelitian mengenai faktor-faktor tersebut menghasilkan kemajuan dalam bidang hortikulkura. Produksi bungan dapat dipercepat dengan pengaturan fotoperiodisme. Pertumbuhan tanaman dapat lebih cepat dengan pemberian hormon giberelin. Pemasakan buah dapat diatur dengan pemberian gas etilen.





BAB 1 Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan 

Dari manakah biji memperoleh energi untuk berkecambah ? Saat berkecambahan merupakan saat yang kritis bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Biji yang bekecambah ada yang dapat terus tumbuh menjadi tumbuhan dewasa, adapula gagal tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Faktor-faktor apa saja kah yang mempengaruhi petumbuhan dan perkembangan tumbuhan? Kamu akan mengetahuinya dengan melakukan praktikum pada bab ini.





Praktikum 1.1 Struktur Biji dan kecambah dikotil dan monokotil
Praktikum 1.2  Membuat Rancangan Percobaan tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhan



1.1 Struktur Biji dan Kecambah Dikotil dan Monokotil


I.                   KOMPETENSI DASAR
Mengkomunikasikan hasil percobaan pertumbuhan tumbuhan

II.                PENGALAMAN BELAJAR
Mengamati struktur atau bagian-bagian biji dan kecambah tanaman dikotil dan monokotil

III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Kapas
2.      Biji kacang tanah dan biji jagung
3.      Air
4.      Cawan atau gelas plastik
5.      Lup (jika diperlukan)

IV.             LANGKAH KERJA
1.      Ambilah biji kacang tanah dan biji jagung. Amatilah bagian-bagiannya. Gambarlah dan tuliskan bagian-bagiannya.
2.      Letakkan kapas pada cawan atau gelas plastik lalu basahi dengan air.
3.      Ambil beberapa biji kacang tanah dan biji jagung, kecambahkan dalam kapas basah. Tunggu selama satu minggu.
4.      Setelah satu minggu, amati kecambah jagung dan kacang tanah. Gambar dan tuliskan bagian-bagiannya. Masukkan data kedalam tabel.

V.                DATA HASIL PENGAMATAN
Tabel Gambar dan Nama Bagian-Bagian Biji

Gambar
Nama Bagian
Biji kacang tanah


     1.      Kotiledon
     2.      Kulit biji
     3.      Plumula
     4.      Epikotil
     5.      Hipokotil
     6.      Radikula
Biji jagung

    1.      Kotiledon
    2.      Kulit biji
    3.      Jaringan buah
    4.      Endosperm
    5.      Epikotil
    6.      Radikula
    7.      Koleoriza
    8.      Koleoptil
    9.      Plumula
Kecambah kacang tanah

    1.      Epikotil
    2.      Kotiledon
    3.      Radikula
    4.      Kulit biji
    5.      Hipokotil
    6.      Epikotil
    7.      Daun
    8.      Akar
Kecambah jagung



    1.      Epikotil
    2.      Hipokotil
    3.      Kotiledon
    4.      Daun
    5.      Akar

VI.             ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
1.      Apa perbedaan antara struktur biji kacang tanah dan biji jagung?
Jawab:
Pada biji kacang tanah terdapat dua kotiledon, sedangkan pada biji jagung terdapat satu kotiledon.
2.   Mengapa jagung dimasukkan kedalam kelompok tumbuhan monokotil dan kacang tanah dimasukkan dalam kelompok dikotil?
Jawab:
Karena jagung memiliki satu kotiledon, dan kacang memiliki dua kotiledon.
3.      Apakan perbedaan antara kecambah kacang tanah dan kecambah jagung?
Jawab:
Jika pada kecambah kacang tanah, kotiledonnya di dorong ke atas permukaan tanah sehingga kotiledon berada di atas tanah, sedangkan pada kecambah jagung epikotil nya saja yang naik keatas permukaan tanah dan kotiledonnya tetap berada di dalam tanah.
4.      Disebut apakah perkecambahan pada kacang tanah dan jagung?
Jawab:
Pada kacang tanah di sebut epigeal, sedangkan pada jagung disebut hypogeal.
5.      Berdasar apakah penggolongan pada nomor 4? Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan posisi kotiledon saat proses perkecambahan.
6.  Termasuk pertumbuhan atau perkembangankah perkecambahan itu? Jelaskan alasan jawabanmu!
Jawab:
Menurut kami termasuk pertumbuhan, karena pada proses pertumbuhan terjadi penambahan organ pada biji, yang awalnya hanya biji kemudian mulai ada akar, batang serta daun.
7.    Mengapa batang tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh membesar seperti batang tumbuhan dikotil?
Jawab:
Karena pada tumbuhan dikotil tidak hanya mengalami pertumbuhan primer, tetapi sekunder juga, sedangkan pada monokotil hanya mengalami pertumbuhan primer saja.

VII.          KESIMPULAN
Jadi pada perkecambahan kacang tanah termasuk perkecambahan epigeal, dan pada perkecambahan jagung termasuk hypogeal.

VIII.       PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua sebkelas yang dibedakan dari jumlah daun lembaga (kotiledon) pada biji, yaitu monokotil (satu keping kotiledon) dan dikotil (dua kepng kotiledon). Berdasarkan cara perkecambahannya, angiospermae dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut.

1.      Perkecambahan hipogeal, yaitu jika kotiledon berada didalam tanah saat biji berkecambah. Bagian tumbuhan yang muncul keluar dari bagian tanah adalah epikotil (calon batang) dan plumula (calon daun dan ujung batang). Contohnya pada kacang kapri dan jagung.
2.      Perkecambahn epigeal, yaitu jika kotiledon muncul diatas tanah. Perkecambahan ini terjadi karena hipokotil (bagian bawah kotiledon) memanjang, sehingga mendorong kotiledon dan epikotil keatas tanah. Contohnya pada kacang hijau dan jarak.

Dengan memahami struktur biji, jika kamu melihat bijiberkecambah maka kamu dapat mengetahui dengan cepat apakan tumbuhan tersebut termasuk monokotil dan dikotil. Kamu juga dapat mengetahui apakah perkecambahannya termasuk epigeal atau hipogeal.
Demikian juga setelah kamu mengetahui bahwa kecambahakan muncul kepermukaan tanah, sebaiknya tanah tempat menanam kecambah tersebut digemburkan. Tujuannya agar tanah tidak padat sehingga kecambah mudah menembus tanah untuk muncul kepermukaan tanah. Praktikum diatas berdasarkan https://www.youtube.com/watch?v=hxhSMgJsf3s 

periksa laporan 1.2 di